PEMBOBOLAN DI ATM YANG SEDANG MENJADI SOROTAN
Posted by nabiyutiful | | Posted on 23.07
Pembobolan ATM Bagian dari Kejahatan Internasional
JAKARTA, KOMPAS.com — Modus operandi pembobolan ATM sejumlah bank di Kuta, Bali, diperkirakan mirip kejahatan perbankan sindikat kejahatan internasional. Hal tersebut dikatakan Kabid Humas Polda Bali Kombes Gde Sugianyar di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu (20/1/2010).
Sugianyar menceritakan, kejahatan semacam ini sesungguhnya pernah terjadi dua tahun silam di luar negeri. Modusnya, pelaku memasang sebuah alat yang bisa mengkopi data di kartu ATM, termasuk nomor PIN ketika nasabah melakukan transaksi. "Kemungkinan-kemungkinan seperti itu, bisa saja terjadi di sini, terutama di ATM-ATM yang pengamanannya kurang, seperti tidak dilengkapi CCTV," ujarnya.
Sementara itu, Bank Indonesia dalam rilisnya menyebutkan, dari hasil penyelidikan awal diketahui telah terjadi pencurian data kartu ATM melalui proses skimming, tapping, dan pengintipan PIN oleh pihak yang tidak berhak. Untuk itu, pihak bank sudah melakukan langkah pengamanan yang dilakukan.
Menurut sumber Kompas.com, sebuah bank nasional, yang juga menjadi korban kejahatan semacam itu, aparat berwenang dan bank telah menginvestigasi kasus tersebut. Sejauh ini sudah ada satu sindikat yang terdiri dua orang Rusia dan 5-7 orang Indonesia yang ditengarai melakukannya. Pelaku membawa data-data bank yang dicuri ke Toronto, Kanada, untuk di-dekripsi kemudian digunakan untuk melakukan pencurian dana.
Untuk itu, kepolisian mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak panik. Namun, nasabah diimbau perlu rutin mengecek saldo rekening serta mengganti nomor PIN kartu ATM secara reguler.
Sementara itu, Bank Indonesia dalam rilisnya menyebutkan, dari hasil penyelidikan awal diketahui telah terjadi pencurian data kartu ATM melalui proses skimming, tapping, dan pengintipan PIN oleh pihak yang tidak berhak. Untuk itu, pihak bank sudah melakukan langkah pengamanan yang dilakukan.
Menurut sumber Kompas.com, sebuah bank nasional, yang juga menjadi korban kejahatan semacam itu, aparat berwenang dan bank telah menginvestigasi kasus tersebut. Sejauh ini sudah ada satu sindikat yang terdiri dua orang Rusia dan 5-7 orang Indonesia yang ditengarai melakukannya. Pelaku membawa data-data bank yang dicuri ke Toronto, Kanada, untuk di-dekripsi kemudian digunakan untuk melakukan pencurian dana.
Untuk itu, kepolisian mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak panik. Namun, nasabah diimbau perlu rutin mengecek saldo rekening serta mengganti nomor PIN kartu ATM secara reguler.
Comments (0)
Posting Komentar