KOMPAS.com — Pakar forensik teknologi informasi, Ruby Z Alamsyah, memperkirakan pembobolan ATM yang marak di Bali dan kota lain saat ini murni kejahatan menggunakan teknik skimming. Alasannya, modus yang dipakai sama dengan kejahatan serupa yang sering terjadi. "Skimming hanya istilah, pada dasanya yang dimaksud skimming adalah pengopian data kartu magnetik secara ilegal," ujar Ruby saat dihubungi, Rabu (20/1/2010) malam.
Prosesnya sangat cepat, instan, dan bisa dilakukan di tempat.
Namun, ia mengatakan, untuk bisa mencuri tabungan seorang nasabah, pelaku juga harus mengetahui nomor PIN. Saat melakukan aksinya, pelaku membutuhkan sebuah perangkat magnetic card reader (gambar disamping). Alat ini sangat sederhana, bisa dirangkai portabel, dan dijual bebas di pasaran. Alat tersebut biasanya dikemas dengan desain tertentu sehingga saat dipasang di depan "mulut" ATM tidak dikenali nasabah.
"Dia akan membaca data magnetik kartu ATM yang melewatinya. Data ini akan direkam dalam memori," ujarnya.
Ruby menjelaskan, rekaman inilah yang nanti akan dipakai untuk menggandakan (kloning) kartu ATM. Selain magnetic card reader, pelaku juga akan memasang kamera perekam untuk mencuri PIN pengguna ATM. Kamera yang dipakai sangat kecil, disebut PIN HOLE SPYCAM-Camera dengan lensa Sony Super HAD CCD yang sangat jernih dan tajam. Gambar juga masih bagus meskipun dengan cahaya lampu TL. Lubang lensa hanya 1 mm. Body camera dari metal.. Lagi-lagi, barang ini juga dijual bebas di pasaran. "Karena ukurannya tipis memanjang, kamera bisa ditempel di mulut ATM mengarah ke tombol untuk menuliskan PIN," ujar Ruby.
Waktu kerja kamera tersebut akan diatur sedemikian rupa sehingga bisa sinkron dengan waktu perekaman kartu magnetik. Selanjutnya, jelas Ruby, yang akan dilakukan pelaku adalah melakukan kloning kartu ATM. Hal ini bisa dilakukan dengan magnetic card writer. Data magnetik kartu yang dicuri disalin dan dimasukkan ke kartu kosong. "Prosesnya sangat cepat, instan, dan bisa dilakukan di tempat," ujar Ruby.
Bahkan, sebuah kartu bisa digandakan berapa pun keinginan pembuatnya. Jadi, begitu satu kartu berhasil di-skim, pencurian dana bisa dilakukan banyak orang.
Menurut Ruby, kejahatan semacam ini bukan hal yang baru. Apalagi, peralatan yang diperlukan semuanya dijual bebas, baik legal maupun ilegal. Magnetic card reader, spycam, magnetic card writer masing-masing bisa dibeli terpisah. Tapi, ada pula yang menjual seperangkat skimmer yang memang ditujukan untuk tujuan kriminal.
"Satu set ATM skimmer bisa dibeli online sekitar 1.600 dollar AS. Kalau mau pesan sekarang pun bisa, tinggal tunggu datang beberapa hari lagi," ujarnya. Artinya, kejahatan ini juga bisa dilakukan siapa pun. "Tidak perlu seorang hacker untuk melakukannya. Semua orang yang berniat jahat juga bisa," jelas Ruby.
TARGET SKIMMER Daerah Wisata Pantai
Gold Coast - Pembobolan rekening lewat ATM atau skimming meledak di Bali. Sementara kasus serupa terjadi di Gold Coast, Australia. Keduanya kawasan wisata pantai yang ramai turis. Sindikat skimming ternyata memang mengincar daerah seperti ini.
Penyelidik dari Kepolisian Queensland, Superintendent Brian Hay, mengatakan kawasan wisata pantai adalah sasaran empuk skimming. Bayangkan saja, para turis datang dari jauh ingin menikmati pantai dan bersenang-senang.
Mereka membelanjakan uang untuk menikmati liburan. Saat uang mereka habis, mereka tinggal pergi ke ATM yang bertebaran untuk menyambung hidup. Dalam suasana liburan yang ceria, mereka tidak memperhatikan skimmer yang sudah ditempel di mesin ATM itu.
"Kalau ada tempat yang cocok untuk aksi skimming, itu adalah pantai. Para sindikat itu sambil ikut berlibur juga membobol uang nasabah," kata Hay seperti dilansir goldcoast.com.au, Jumat (22/1/2010).
Di Goldcoast, sindikat skimming yang beraksi adalah dari Romania, Bulgaria, Rusia dan Sri Langka. Tidak hanya itu, anak-anak pantai juga rawan direkrut sebagai anak buah. Anak-anak muda yang menghabiskan waktu berselancar, nongkrong atau menggoda gadis-gadis di pantai ini mudah diiming-imingi uang.
"Pantai, daerah hiburan malam, dan pusat perbelanjaan. Itu adalah tempat untuk menarik para anak buah baru," jelasnya.
Hay meminta warga setempat dan para turis berhati-hati saat berlibur di pantai. Musim liburan menjadi target skimmer untuk beraksi. Pada 2009, Gold Coast kebobolan AUD 80.000 atau Rp 720 juta.
diambil dari Kompas.com dan detikNews
Comments (0)
Posting Komentar