OPTIMISME
Posted by nabiyutiful | Posted in Menumpas penyakit Hati | Posted on 00.24
masih dari redaksi yang sama, ada materi tentang Optimisme.. dibaca ya,, mudah-mudahan bermanfaat.. :)
Percaya dan Kedamaian Jiwa
Manusia lebih memerlukan keteguhan ketimbang apa pun lainnya dalam kehidupannya yang goyah. Orang yang terlibat perjuangan untuk mencapai tujuan tanpa dilengkapi senjata keteguhan akan mengalami kegagalan dan kekalahan. Sesungguhnya ketika tanggung jawab seseorang bertambah, kebutuhannya akan keteguhan dan keyakinan juga bertambah. Mengingat kenyataan ini, adalah kewajiban setiap orang untuk mempelajari bagaimana mengelakkan kecemasan dan berpegang pada keteguhan dan keyakinan.
Berjuang untuk mendapatkan kekayaan, kekuasaan, kemasyhuran dan hasil-hasil material lain hanyalah kepalsuan belaka. Usaha-usaha yang dilakukan di jalan ini akan menjadi sia-sia, karena kebahagiaan manusia di dunia ini terletak jauh di dalam hatinya. Obat, menurut Amirul Mukminin 'Ali, berada di dalam jiwa manusia sendiri, sehingga pada pengaruh luar tidak akan kita peroleh efek yang sama seperti yang terletak pada sumber-sumber yang kuat di dalam jiwa manusia. Karena pengaruh luar bersifat sementara, mustahillah ia mampu membawa manusia kepada kepuasan yang sempurna.
Kita harus mengakui bahwa terselesaikannya banyak masalah yang menurut wataknya tak dapat diselesaikan serta peningkatan yang cepat dalam teknologi tidaklah cukup untuk menimbulkan kehidupan yang bebas dari kecemasan. Mesin-mesin baru bukan saja tak mampu mengurangi besarnya penderitaan di dunia, tetapi juga membawa besertanya banyak masalah baru dan ketidakpastian.
Oleh karena itu, untuk membebaskan diri dari penderitaan yang berkelanjutan dalam kehidupan, dan untuk melewati kabut hitam yang menggelapkan jiwa, kita amat memerlukan pikiran yang tertuntun dengan benar. Pikiran itu dapat menjamin kebahagiaan manusia sama sebagaimana ia mampu membawa banyak kemajuan dalam kehidupan material kita. Disinilah kekuatan pemikiran akan terwujud dengan jelas dan menunjukkan pengaruhnya yang menakjubkan pada kehidupan manusia.
Jelaslah bahwa kesediaan berpikir merupakan suatu sember yang lancar yang memajukan manusia ke tingakat yang lebih mulia-ketimbang yang dapat dilakukan perolehan material-dengan memperkenalkannya kepada suatu dunia baru yang luas. Pemikiran yang benar mencegah orang pandai menjadi alat mainan di tangan uang. Orang yang kemampuan berpikirnya tumbuh menjadi pusat keberadaannya dapat berdiri dengan kukuh dan sabar di jalan penderitaan, bila hal itu menimpa mereka, dengan mengambil pandangan positif.
Efek Optimis
Bila sestem jasad terganggu oleh berbagai penyakit, keserasian pikiran yg terkandung oleh jiwa seseorang terganggu oleh berbagai faktor dan perilaku buruk. Walaupun pikiran berkuasa, ia tak dapat lepas dari perilaku seseorang. Oleh karena itu, manusia hanya dapat merasa bahagia bila ia mempunyai perilaku baik yang sesuai dengan pikiran, akhlak dan kegairahannya. Adalah tanggung jawab manusia untuk menghapus akar-akar perangai yang menghitamkan kesenangan dan kebahagiannya.
Dua unsur yang membantu menciptakan pikiran harmonis adalah optimisme dan pandangan positif terhadap hidup orang lain. Optimisme dan prasangka positif terhadap orang-orang sekitar merupakan jaminan kesenangan bagi orang-orang yang hidup di lapangan kemanusiaan. Berlawanan dengan optimisme adalah pesimisme dan berpikir buruk tentang orang lain, yang menghentikan stabilitas pemikiran benar dan menurunkan kemampuan untuk bergerak ke arah kesempurnaan.
Optimisme dapat digambarkan sebaik-baiknya sebagai cahaya dalam kegelapan, yang semakin meluas dengan semakin meluasnya cakrawala pemikiran. Bersama itu, tumbuhlah kecintaan terhadap keramahan dalam diri manusia, sehingga membangun suatu perkembangan baru dalam pandangannya tentang hidup. Optimisme memungkinkan manusia melihat warna kehidupan dengan lebih indah, sehingga memampukannya melihat semua orang dalam cahaya dan kekuatan baru. Dengan optimisme, penderitaan seseorang lenyap dan hapannya bertambah. Tak ada faktor yang mampu mengurangi besarnya permasalahan dalam kehidupan manusia sebagaimana optimisme. Rona bahagia lebih nyata di wajah orang optimis, bukan saja saat menikmati kepuasan melainkan juga sepanjang hidupnya, dalam situasi positif maupun negatif. Cahaya optimisme bersinar dari jiwanya yang senang setiap masa.
Kebutuhan untuk mendapatkan kepercayaan orang lain adalah penting. Supaya ada kepercayaan diantara para individu, optimisme harus menjadi bagian dari kehidupan mereka. Ini suatu kenyataan yang berpengaruh langsung pada kebahagiaan individu dan masyarakat. Kepercayaan diantara para anggota masyarakat merupakan faktor penting bagi kemajuan masyarakat itu. Demikian pula sebaliknya, tidak saling percaya selalu dapat menjadi unsur perusak setiap entitas sosial di masa depan. Makin dalam komunikasi antara berbagai unsur masyarakat, makin cepat perkembangan dan kemajuannya.
Juga, diantara buah-buah sosial yang menonjol dari optimisme adalah keserasian, kerjasama, dan saling percaya. Lagi pula, kedamaian dalam setiap kehidupan sosial hanya dapat dinikmati apabila hubungan diantara anggota kehidupan itu dibangun atas dasar cinta kasih, saling percaya, dan prasangka baik terhadap orang lain.
Seorang cendikiawan mengatakan, , "Prasangka baik merupakan suatu wajah kepercayaan, dan tak ada yang dapat dicapai tanpa kepercayaan dan prasangka baik".
=========================================================nabiyu.90
Percaya dan Kedamaian Jiwa
Manusia lebih memerlukan keteguhan ketimbang apa pun lainnya dalam kehidupannya yang goyah. Orang yang terlibat perjuangan untuk mencapai tujuan tanpa dilengkapi senjata keteguhan akan mengalami kegagalan dan kekalahan. Sesungguhnya ketika tanggung jawab seseorang bertambah, kebutuhannya akan keteguhan dan keyakinan juga bertambah. Mengingat kenyataan ini, adalah kewajiban setiap orang untuk mempelajari bagaimana mengelakkan kecemasan dan berpegang pada keteguhan dan keyakinan.
Berjuang untuk mendapatkan kekayaan, kekuasaan, kemasyhuran dan hasil-hasil material lain hanyalah kepalsuan belaka. Usaha-usaha yang dilakukan di jalan ini akan menjadi sia-sia, karena kebahagiaan manusia di dunia ini terletak jauh di dalam hatinya. Obat, menurut Amirul Mukminin 'Ali, berada di dalam jiwa manusia sendiri, sehingga pada pengaruh luar tidak akan kita peroleh efek yang sama seperti yang terletak pada sumber-sumber yang kuat di dalam jiwa manusia. Karena pengaruh luar bersifat sementara, mustahillah ia mampu membawa manusia kepada kepuasan yang sempurna.
Kita harus mengakui bahwa terselesaikannya banyak masalah yang menurut wataknya tak dapat diselesaikan serta peningkatan yang cepat dalam teknologi tidaklah cukup untuk menimbulkan kehidupan yang bebas dari kecemasan. Mesin-mesin baru bukan saja tak mampu mengurangi besarnya penderitaan di dunia, tetapi juga membawa besertanya banyak masalah baru dan ketidakpastian.
Oleh karena itu, untuk membebaskan diri dari penderitaan yang berkelanjutan dalam kehidupan, dan untuk melewati kabut hitam yang menggelapkan jiwa, kita amat memerlukan pikiran yang tertuntun dengan benar. Pikiran itu dapat menjamin kebahagiaan manusia sama sebagaimana ia mampu membawa banyak kemajuan dalam kehidupan material kita. Disinilah kekuatan pemikiran akan terwujud dengan jelas dan menunjukkan pengaruhnya yang menakjubkan pada kehidupan manusia.
Jelaslah bahwa kesediaan berpikir merupakan suatu sember yang lancar yang memajukan manusia ke tingakat yang lebih mulia-ketimbang yang dapat dilakukan perolehan material-dengan memperkenalkannya kepada suatu dunia baru yang luas. Pemikiran yang benar mencegah orang pandai menjadi alat mainan di tangan uang. Orang yang kemampuan berpikirnya tumbuh menjadi pusat keberadaannya dapat berdiri dengan kukuh dan sabar di jalan penderitaan, bila hal itu menimpa mereka, dengan mengambil pandangan positif.
Efek Optimis
Bila sestem jasad terganggu oleh berbagai penyakit, keserasian pikiran yg terkandung oleh jiwa seseorang terganggu oleh berbagai faktor dan perilaku buruk. Walaupun pikiran berkuasa, ia tak dapat lepas dari perilaku seseorang. Oleh karena itu, manusia hanya dapat merasa bahagia bila ia mempunyai perilaku baik yang sesuai dengan pikiran, akhlak dan kegairahannya. Adalah tanggung jawab manusia untuk menghapus akar-akar perangai yang menghitamkan kesenangan dan kebahagiannya.
Dua unsur yang membantu menciptakan pikiran harmonis adalah optimisme dan pandangan positif terhadap hidup orang lain. Optimisme dan prasangka positif terhadap orang-orang sekitar merupakan jaminan kesenangan bagi orang-orang yang hidup di lapangan kemanusiaan. Berlawanan dengan optimisme adalah pesimisme dan berpikir buruk tentang orang lain, yang menghentikan stabilitas pemikiran benar dan menurunkan kemampuan untuk bergerak ke arah kesempurnaan.
Optimisme dapat digambarkan sebaik-baiknya sebagai cahaya dalam kegelapan, yang semakin meluas dengan semakin meluasnya cakrawala pemikiran. Bersama itu, tumbuhlah kecintaan terhadap keramahan dalam diri manusia, sehingga membangun suatu perkembangan baru dalam pandangannya tentang hidup. Optimisme memungkinkan manusia melihat warna kehidupan dengan lebih indah, sehingga memampukannya melihat semua orang dalam cahaya dan kekuatan baru. Dengan optimisme, penderitaan seseorang lenyap dan hapannya bertambah. Tak ada faktor yang mampu mengurangi besarnya permasalahan dalam kehidupan manusia sebagaimana optimisme. Rona bahagia lebih nyata di wajah orang optimis, bukan saja saat menikmati kepuasan melainkan juga sepanjang hidupnya, dalam situasi positif maupun negatif. Cahaya optimisme bersinar dari jiwanya yang senang setiap masa.
Kebutuhan untuk mendapatkan kepercayaan orang lain adalah penting. Supaya ada kepercayaan diantara para individu, optimisme harus menjadi bagian dari kehidupan mereka. Ini suatu kenyataan yang berpengaruh langsung pada kebahagiaan individu dan masyarakat. Kepercayaan diantara para anggota masyarakat merupakan faktor penting bagi kemajuan masyarakat itu. Demikian pula sebaliknya, tidak saling percaya selalu dapat menjadi unsur perusak setiap entitas sosial di masa depan. Makin dalam komunikasi antara berbagai unsur masyarakat, makin cepat perkembangan dan kemajuannya.
Juga, diantara buah-buah sosial yang menonjol dari optimisme adalah keserasian, kerjasama, dan saling percaya. Lagi pula, kedamaian dalam setiap kehidupan sosial hanya dapat dinikmati apabila hubungan diantara anggota kehidupan itu dibangun atas dasar cinta kasih, saling percaya, dan prasangka baik terhadap orang lain.
Seorang cendikiawan mengatakan, , "Prasangka baik merupakan suatu wajah kepercayaan, dan tak ada yang dapat dicapai tanpa kepercayaan dan prasangka baik".
=========================================================nabiyu.90
Salam kenal... :)
Very good writing.. it's inspired me... a lot.. thanks..