longsor Garut
Posted by nabiyutiful | Posted in New News | Posted on 05.55
Dua hari sebelum di Bandung, Longsor pun telah terjadi di Garut, yang juga Provinsi Jawa Barat.
Sekurangnya 344 kepala keluarga (KK) atau 2.510 jiwa warga pengungsi korban tanah longsor dan banjir lumpur dari enam kampung pada tiga desa di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, minta Pemkab setempat segera melakukan direlokasi. "Karena kondisi keamanan dan kenyamanan keenam perkampungan mereka dinilai tidak lagi layak huni, termasuk pemukiman 388 KK atau 2.165 jiwa lainnya yang kini terancam bahaya tanah longsor dan banjir lumpur," kata sejumlah pengungsi seperti disampaikan Saefullah, Minggu (21/2).
Sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Udjwalaprana Sigit di kampung Makam Karomah desa Tanjungkarya menyatakan, saat ini pemerintah tengah memfokuskan pada pelaksanaan tanggap darurat. Ini sembari melakukan berbagai kegiatan evaluasi dan kajian teknis bersama institusi teknis terkait. Kegiatan relokasi menurutnya, bukan merupakan satu-satunya upaya menyelesaikan permasalahan, meski dalam kondisi tertentu perlu segera dilakukan. Namun memerlukan proses panjang, termasuk kajian calon lokasi baru serta pemenuhan kebutuhan biayanya yang tidak sedikit.
Selain itu, perlu dianalisa penyebab yang menjadi akar masalahan terjadinya longsor dan banjir lumpur, agar di kemudian hari tidak terulang kembali, setiap diguyur hujan berintensitas sangat tinggi. "Sedangkan keenam perkampungan yang dilanda bencana alam tersebut, terdiri kampung Cisaat, makam Karomah, Awiligar, Tanjung Kanguru, Tanjung serta kampung Paseh," sebagaimana diungkapkan camat setempat," Rusmanah.
Sumber : TvOne.
Sekurangnya 344 kepala keluarga (KK) atau 2.510 jiwa warga pengungsi korban tanah longsor dan banjir lumpur dari enam kampung pada tiga desa di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, minta Pemkab setempat segera melakukan direlokasi. "Karena kondisi keamanan dan kenyamanan keenam perkampungan mereka dinilai tidak lagi layak huni, termasuk pemukiman 388 KK atau 2.165 jiwa lainnya yang kini terancam bahaya tanah longsor dan banjir lumpur," kata sejumlah pengungsi seperti disampaikan Saefullah, Minggu (21/2).
Sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Udjwalaprana Sigit di kampung Makam Karomah desa Tanjungkarya menyatakan, saat ini pemerintah tengah memfokuskan pada pelaksanaan tanggap darurat. Ini sembari melakukan berbagai kegiatan evaluasi dan kajian teknis bersama institusi teknis terkait. Kegiatan relokasi menurutnya, bukan merupakan satu-satunya upaya menyelesaikan permasalahan, meski dalam kondisi tertentu perlu segera dilakukan. Namun memerlukan proses panjang, termasuk kajian calon lokasi baru serta pemenuhan kebutuhan biayanya yang tidak sedikit.
Selain itu, perlu dianalisa penyebab yang menjadi akar masalahan terjadinya longsor dan banjir lumpur, agar di kemudian hari tidak terulang kembali, setiap diguyur hujan berintensitas sangat tinggi. "Sedangkan keenam perkampungan yang dilanda bencana alam tersebut, terdiri kampung Cisaat, makam Karomah, Awiligar, Tanjung Kanguru, Tanjung serta kampung Paseh," sebagaimana diungkapkan camat setempat," Rusmanah.
Sumber : TvOne.
Comments (0)
Posting Komentar